Darwinisme

| |
Darwinisme merupakan dasar pemikiran setanisme. Salah satu cara yang paling lazim digunakan oleh pemeluk Setanisme untuk memperkenalkan diri mereka, dalam buku-buku, majalah dan terbitan-terbitan, dan juga situs internet mereka, adalah menganggap manusia sebagai "jenis binatang yang sudah maju" dan menyatakan bahwa "hanya yang terkuat dapat bertahan". Inilah bukti terpenting yang membuktikan bahwa Darwinisme terdapat pada akar kepercayaan pemeluk Setanisme. Kenyataannya, banyak pemeluk Setanisme yang tidak ragu mengakui kenyataan itu. Dalam A Description of Satanism, seorang penulis Setanisme menggambarkan ideologi ini dalam kalimat berikut.

"... Pertama-pertama, manusia adalah binatang sosial... semua orang dan binatang saling berbagi sumber daya yang sama dalam kehidupan. Setanisme adalah kepercayaan bahwa manusia itu tidak lebih dari sekadar jenis binatang yang lebih tinggi tingkatannya: kita tidak punya tempat khusus dalam penciptaan kecuali selain lebih beruntung telah berevolusi dan bertahan...."(35)

The Secret Life of a Satanist merupakan biografi Anton LaVey.
Terbitan pemikir Setanisme lainnya, The Church of Satan, menggambarkan bagaimana mereka memercayai bahwa manusia adalah jenis binatang yang telah maju,
"Karena Setanisme mengakui bahwa manusia adalah binatang, telah banyak pencipta di banyak kebudayaan masa lalu yang menerima pandangan ini dan menyelidikinya dalam lingkup masyarakat mereka, sehingga kita menggali pernyataan filsafat seni ini dan memandangnya sebagai akar dari kesadaran kita saat ini."(36)

Jelaslah dari penjelasan tadi bahwa Setanisme menganggap teori Darwin, bahwa manusia berevolusi dari binatang, sebagai sumber dari "kesadaran" ideologinya. Dalam pembukaan sebuah wawancara dengan Anton LaVey, yang dilakukan jurnal musik MF Magazine, digambarkan suatu hubungan antara Setanisme dan Darwinisme,

Satan Speaks dan The Devil's Notebook oleh Anton LaVey mengungkap kepercayaan menyimpang pemeluk Setanisme.
"Pada akhir 1960-an, Anton LaVey mengemukakan sebuah doktrin yang bisa dipahami dengan mudah tentang Darwinisme sosial dan pemikiran positif yang kuat (bersifat magis) kepada sejumlah orang-orang yang makin meningkat jumlahnya, yang sudah bosan baik pada hura-hura maupun pada moral Kristen yang macet."(37)

Mgr. Peter H. Gilmore, seorang pendeta pada Gereja Setan (The Church of Satan), menggambarkan agama sesat ini dengan pernyataan berikut.
"... Marilah kita tinjau Setanisme modern yang sebenarnya: sebuah agama brutal dalam kelompok tersendiri dan Darwinisme Sosial yang bertujuan untuk menegakkan kekuasaan golongan yang kuat atas orang-orang bodoh, keadilan kilat atas ketidakadilan, dan penolakan atas segala bentuk persamaan sebagai mitos yang telah menghambat kemajuan makhluk manusia selama dua ribu tahun terakhir."(38)

Tentu saja, pemikiran tentang keadilan, seperti yang disebutkan di atas, sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan makna keadilan yang kita anggap sewajarnya, yaitu, yang ditegakkan atas prinsip-prinsip persamaan. Pendapat di atas merupakan sebuah pemikiran pemeluk Setanisme tentang keadilan. Seperti yang akan terlihat dari penjelasannya, pendapat ini membolehkan siapa pun yang menganggap dirinya lebih unggul dari orang lain untuk menyerobot semua hak dan kekuasaan.

Cara-cara Setanisme yang memiliki begitu banyak kesamaan dengan Darwinisme Sosial, yang menganggap masyarakat Barat lebih unggul daripada masyarakat lain, telah mengarah pada kerja sama antara penganut Setanisme dan gerakan rasis, dan pengagungan terhadap bangsa sendiri lainnya, terutama fasisme. Kita dapat menemukan pribadi-pribadi yang percaya pada Setanisme di antara pengikut Sosialis Nasional Hitler dan Baju Hitam Mussolini.

Anton LaVey mengutip adanya kerja sama tersebut,
"Itu adalah persekutuan kotor. Banyak orang seperti itu dari kalangan berbeda yang dulu pernah menghubungi kami. Kekuatan anti-Kristen dari Sosialis Nasional merupakan bagian dari daya tarik orang-orang Setanisme: dalam drama, pencahayaan, tarian, yang mereka gunakan untuk menggerakkan jutaan orang."(39)

Darwinisme merupakan landasan utama yang memiliki kesamaan kecenderungan dengan Setanisme. Darwinisme Sosial, yang terletak di jantung ideologi-ideologi menyimpang ini, dibela oleh para satanis sebagai berikut.Salah satu kriteria utama yang dikemukakan oleh teori eugenika adalah ukuran tengkorak manusia. Menurut pernyataan yang tidak ilmiah ini, orang-orang dengan tengkorak yang lebih kecil itu lebih terbelakang dan akan mengalami kemusnahan.
"Prinsip kemampuan bertahan hidup golongan yang kuat diajarkan pada semua tingkat masyarakat, mulai dari membiarkan seseorang bertahan atau kalah, hingga membiarkan bangsa-bangsa yang tidak mampu mengurus dirinya sendiri menerima akibat dari ketidakmampuannya.... Akan terjadi pengurangan penduduk dunia sebagai akibat yang lemah dibiarkan untuk menderita akibat Darwinisme Sosial. Begitulah alam selalu bertindak untuk membersihkan dan memperkuat anak-anaknya.... Kami menerima kenyataan dan tidak mencoba untuk mengubahnya agar menjadi angan-angan kosong yang berlawanan dengan kenyataan sesungguhnya."(40)

Pendapat Setanisme lain yang terkait pada Darwinisme Sosial adalah dukungan kuat mereka untuk teori eugenika, yang merupakan hasil dari fasisme. Teori eugenika kenyatakan bahwa orang-orang yang sakit dan cacat seharusnya disingkirkan dari masyarakat, sedangkan jumlah pribadi-pribadi sehat diperbanyak melalui perkembangbiakan. Teori ini paling banyak diterapkan oleh Nazi Jerman. Menurut teori eugenika, seperti binatang ternak yang dikembangbiakkan dengan mengawinkan jenis ternak yang sehat, begitu pulalah ras manusia juga dapat diperbaiki. Unsur-unsur yang menghalangi pembiakan (orang sakit, cacat, terbelakang, dan lainnya) perlu dibasmi. Sewaktu kebijakan ini diterapkan oleh Nazi Jerman, puluhan ribu orang yang menyandang penyakit turunan dan kejiwaan dibantai dengan kejam.

Setanisme juga menyetujui sikap tanpa ampun yang mengerikan itu. Buku-buku terbitan mereka mengungkap pandangan mereka tentang eugenika, "Para penganut Setanisme juga berusaha memperkaya hukum-humum alam dengan memusatkan perhatian pada praktik eugenika.... Yaitu praktik yang mendorong manusia berbakat dan berkemampuan untuk berkembang biak, untuk memperkaya sifat-sifat turunan yang akan menjadi asal perkembangan bangsa kita. Hal ini telah secara umum dilakukan di seluruh dunia.... Hingga kode genetika bisa dipecahkan dan kita bisa memilih sifat-sifat keturunan kita sesuai keinginan, penganut Setanisme berusaha menjodohkan yang terbaik dengan yang terbaik."(41)

*Ibadah Sesat Setanisme*
Misa hitam, juga hal-hal mengerikan yang dilakukan di dalamnya, adalah hal yang terlintas dalam pikiran seseorang ketika Setanisme disebutkan. Akan tetapi, banyak orang percaya bahwa hal itu hanya mungkin terjadi di dalam film-film dan tak ada kejadian seperti itu dalam kehidupan yang sesungguhnya. Padahal, pemandangan mengerikan yang biasa kita lihat dalam film-film memang merupakan bagian dan ciri dari ibadah serta misa pemeluk Setanisme.

Tujuan sesungguhnya di balik ibadah-ibadah ini adalah untuk menjalin hubungan dengan setan dan mempelajari apa yang dikenal sebagai ajaran-ajarannya. Untuk melihat betapa pentingnya ibadah-ibadah jahat ini dalam Setanisme, tinjauan singkat atas buku-buku dan situs internet mereka sudah lebih dari cukup. Ciri-ciri umum dari publikasi ini adalah cara mereka mempersembahkan tempat untuk hal-hal menakutkan dan menekankan pentingnya misa hitam.

Dalam sebuah situs internet Setanisme yang terkenal, ditampilkan berbagai pesan-pesan pemeluk Setanisme untuk remaja di bawah usia delapan belas tahun. Apa yang mereka sebut sebagai misa ini ditekankan sebagai bagian terpenting dari Setanisme, sedangkan para pemuda yang tidak bisa menghadiri persekutuan tersebut, paling tidak harus melakukan ibadahnya sendiri. Perincian ibadah yang diperintahkan bagi para remaja adalah sebagai berikut.
"Janganlah merasa terganggu atau takut atau mengira bahwa kamu gila ketika kamu merasa telah terhubung dengan Sang Gelap.... Dekatilah Penguasa Kegelapan dengan tingkat penghormatan yang layak dan cara yang baik: itulah tujuan dari ibadah, untuk menjalin hubungan.... Kamu tidaklah memerlukan semua yang disebutkan dalam buku-buku Dr. LaVey untuk melakukan ibadah yang bermakna. Mungkin kamu tidak punya uang untuk mendapatkan atau mempunyai tempat pribadi untuk menyimpan benda-benda seperti pedang, piala, jubah hitam, gong, atau altar yang mewah. Inilah ibadah sakti yang bisa kamu lakukan.... Nyalakan lilin dan letakkan di depanmu.... Sambil memandang nyalanya, ucapkan dalam hatimu atau dengan keras, 'Aku siap, wahai Penguasa Kegelapan. Aku merasakan kekuatanmu dalam diriku dan bermaksud menghormatimu dalam kehidupanku. Aku salah satu milik setan. Hidup setan!'.... Inilah cara paling sederhana untuk memunculkan setan dalam kehidupanmu."(42)

Internet merupakan salah satu alat propaganda pemeluk Setanisme yang paling sering digunakan. Kalangan muda dipikat memasuki dunia kegelapan dalam situs-situs ini, tempat mereka dipengaruhi ke dalam kesesatan dan kekerasan, dan mendorong mereka untuk menaati perintah setan dan ambil bagian dalam ibadah-ibadah yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, dan bentuk kebrutalan lain.

Kita dapat mengenali kesesatan seperti itu, kebejatan moral, dan kebiadaban dalam masyarakat mana pun yang menjadikan setan sebagai pembimbingnya. Bagi pemeluk Setanisme, semua ini diilhami oleh setan sendiri dan harus ditaati. Pemeluk Setanisme, yang memang setia menjalankannya, terjerumus ke dalam bentuk penyimpangan seksual, penyiksaan manusia dan juga binatang, dan bahkan melakukan hal-hal yang menjijikkan, seperti meminum darah makhluk atau manusia yang mereka bunuh. Di banyak negara di dunia, para pemuda yang menyebut diri mereka sebagai pemeluk Setanisme mengadakan pesta narkoba ketika segala jenis kebejatan dan penyimpangan dilakukan, yang acapkali diakhiri dengan pembunuhan salah seorang dari mereka atas nama setan.

Cara penganut Setanisme yang menekankan pentingnya penumpahan darah dalam ibadah-ibadahnya merupakan contoh kecil dari rencana setan untuk umat manusia. Setan membenci umat manusia dan menginginkan timbulnya penderitaan sebanyak mungkin. Karena itu, merupakan tujuannya untuk mengisi dunia dengan pertumpahan darah. Ideologi-ideologi Dajjal yang telah dibicarakan di awal, seperti fasisme, rasisme, dan komunisme, semuanya melayani tujuan setan itu. Semua peperangan, pembantaian, pembunuhan, dan tindak terorisme, yang terkait dengan ideologi-ideologi ateis semacam itu, semuanya merupakan "misa setan" yang ditujukan untuk memuaskan nafsu setan akan darah.

Orang-orang yang secara terbuka menyebut dirinya sebagai pemeluk Setanisme melakukan pertumpahan darah sebagai tindak pemujaan. Orang-orang yang menghasut melakukan teror dan kekacauan di dunia sesungguhnya sedang melakukan ibadah yang sama, dengan cara yang lebih tersembunyi dan akibat yang jauh lebih luas. Pendeknya, setan, juga sistem Dajjal yang ditegakkannya di dunia, tengah memanfaatkan orang-orang yang sudah berhasil dipengaruhinya dan mencoba mengubah dunia menjadi medan pertempuran yang brutal.

1 komentar:

ivan kavalera mengatakan...

hemmmmm.....