VOODOO

| |

Istilah Voodoo (Vodun di Benin; juga Vodou, Voudou, atau ejaan lain yang bunyinya serupa di Haiti; Vudu di Republik Dominika) diberikan kepada cabang-cabang dari suatu tradisi keagamaan spiritis-animis yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat.

Akarnya beraneka ragam dan mencakup bangsa Fon, Ewe, dan Yoruba dari Afrika Barat, dari Nigeria barat hingga Ghana timur. Di Benin, Vodun adalah agama nasional, dan dianut oleh sekitar 60% dari penduduknya, atau sekitar 4½ juta orang. Kata vodĂșn berasal dari kata Fon-Ewe yang berarti roh. Di tempat lain, Voodoo sangat dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Afrika Tengah. Ritus Kongo, yang juga dikenal di utara Haiti sebagai Lemba {mulanya merupakan agama yang dipraktikkan di antara bangsa Bakongo menyebar luas sebagai unsur-unsur Afrika Barat, namun pada umumnya diabaikan oleh banyak orang Barat.


*Voodoo dimasa kolonial*
"Banyak sekali imam/sesepuh voodoo dibunuh atau dipenjara dan kuil kuil mereka dihancurkan oleh kekuasaan eropa-kristen ataupun muslim afrika arab. Hal ini membuat Dahomeans Vodou memerintahkan untuk menciptakan masyarakat bawah tanah, untuk melanjutkan pemujaan nenek moyang dan dewa-dewa mereka yang kuat" (West African Dahomean Vodoun: Historical background )

Vodun mulai bebas dipraktekkan di Benin sejak pemerintahan Demokratis tercipta disana tahun 1989. Sekitar 60% penduduk mengikuti agama ini. Vodun secara resmi diakui sebagai agama resmi oleh pemerintah Benin pada Februari 1996. Sampai sekarang, lebih dari 60 juta orang didunia mempraktekkan vodun ini. Agama yg mirip dengan vodun ini dapat ditemukan di Amerika Selatan dimana mereka dipanggil Umbanda, Quimbanda atau Candomble. Vodun juga berarti sebuah agama yang dianut oleh beberapa negara seperti Benin, Rep. Dominika, Ghana, Haiti, Togo dan berbagai pusat di Amerika - sebagian besar tumbuh kembang di Haiti (yg beberapa waktu lalu diguncang gempa bumi dahsyat karena lupa tidak melakukan ritual lama...heheh...gk bro) Vodun dalam film Hollywood juga bisa berarti setan, agama khayalan (voodoo), ritual aneh, penuh kekerasan dan biadab yang sebenarnya masih perlu kita kaji ulang.

*sejarah Vodun di Haiti dan sekitarnya*
Para budak yang dibawa kolonial di afrika barat telah dibaptis untuk memasuki agama kristen katolik roma. Infrastruktur ke-kristenan juga telah dibangun disana sejak awal abad19. Hasilnya cukup lumayan untuk sebagian besar penduduk mau mengikutinya dan sebagian pula yg masih sembunyi sembunyi melakukan ritual mereka meski sebenarnya sudah masuk agama kristen. Pada masa ini digambarkan oleh S. St John dalam bukunya
"Haiti dan Republik Hitam" pada tahun 1884, vodun digambarkan sebagai agama yang sangat jahat, berisi deskripsi seram pengorbanan manusia, kanibalisme dan beberapa kepercayaan tentang penyiksaan suci. Tapi buku ini telah dibantah oleh beberapa ilmuwan anthropologi sejak akhir 1950-an.


*Keyakinan Vodun*
Vodun adalah agama banyak tradisi. Setiap kelompok mengikuti jalan spiritual yang berbeda dan memuja dewa yang sedikit berbeda dari dewa dewa yang biasa dipanggil dengan Loa. Kata "loa" berarti misteri dalam bahasa Yoruba. Yoruba merupakan kepercayaan tradisional yang memuja Tuhan Olorun yang terpencil dan tak banyak yang diketahui tentangnya. Olorun Tuhan ini lebih senior dan berwenang atas Tuhan Obatala untuk menciptakan bumi dan semua bentuk kehidupan. Pertempuran antara dua Tuhan ini menyebabkan Obatala kalah dan dibuang ketempat jauh.

Vodun juga mempercayai dewa dewa nenek moyang mereka. Orang-orang yang berasal dari Dahomey disebut dengan Rada, sedangkan para keturunan pemimpin disebut Petro.

Nama - nama dewa/dewa nenek moyang mereka :
Agwe              : dewa laut
Aida Wedo      : Dewa pelangi
Ayza              : dewa pelindung
Baka              : dewa jahat yang mempunyai bentuk binatang
Baron Samedi : Penjaga kubur
Dambala/Dambalah Wedo : dewa Ular
Erinli              : dewa hutan
Ezili/Erzulie    : dewa cinta kasih perempuan / dewi Venus
Mawu LIsa      : dewa penciptaan
Ogou Balanjo  : dewa penyembuhan
Ogun / Ogu Bodagris : dewa perang
Osun                        : dewa penyembuhan ?
Sango/ shango          : dewa badai
Yemanja                   : dewa perempuan perairan
Zaka/Oko                  : dewa pertanian

Pengikut Vodun percaya bahwa setiap orang memiliki jiwa yang terdiri dari dua bagian: Bon Gros Ange atau "malaikat pelindung besar", dan Bon Ti Ange atau "malaikat pelindung kecil". Dipercaya bahwa "malaikat pelindung kecil" meninggalkan tubuh selama tidur atau ketika orang itu dimiliki/dipinjam jasadnya oleh seorang Loa selama ritual. Ada kekhawatiran bahwa bon ti ange dapat rusak atau ditangkap oleh kejahatan sihir ketika sedang bebas dari tubuh.

*ritual Vodun*
Tujuan dari ritual ini adalah untuk melakukan kontak dengan roh, untuk memperoleh bantuan mereka memberikan hewan kurban dan hadiah, agar mendapatkan bantuan dalam bentuk makanan yang lebih berlimpah, standar hidup yang lebih tinggi, dan perbaikan kesehatan. Manusia dan Loa bergantung pada satu sama lain; manusia menyediakan makanan dan bahan lain; sedangkan Loa memberikan kesehatan, perlindungan dari roh jahat dan nasib baik. Ritual diadakan untuk merayakan peristiwa beruntung, mencoba untuk melarikan diri dari nasib buruk, untuk merayakan hari perayaan musiman terkait dengan Loa, untuk penyembuhan, pada saat kelahiran, perkawinan dan kematian.

Imam Vodun bisa berupa laki-laki (houngan atau hungan) atau perempuan (mambo). Sebuah candi Vodun disebut hounfour (atau humfort). Pada pusatnya ada poteau-mitan->sebuah tiang di mana roh Tuhan yang dianggap bisa berkomunikasi dengan orang-orang. Altar terlihat lengkap dan rumit dengan dihiasi lilin, gambar orang suci Kristen, simbolis-simbolis yang terkait dengan Loa, dll.

Ritual terdiri dari beberapa komponen berikut:
*sebuah pesta sebelum upacara utama yaitu berupa menciptakan sebuah Veve->pola tepung atau tepung jagung unik yang diletakkan di lantai untuk Loa. Juga dibarengi dengan mainan dan pukulan drum yang telah dibersihkan dan disucikan sebelumnya.

*Menyanyi dan Menari dilakukan oleh houngan atau mambo dan hounsis (mahasiswa yang belajar Vodun). Menari biasanya akan membangun intensitas sampai salah satu dari para penari (biasanya hounsis) menjadi dimiliki/kesurupan oleh seorang Loa dan jatuh lemah. Itu
berarti bon ti ange telah meninggalkan tubuh dan roh telah mengambil kendali. Penari yang kerasukan akan berperilaku sebagai Loa dan diperlakukan dengan hormat

*hewan kurban;
Ini mungkin berupa seekor kambing, domba, ayam, atau anjing. Mereka membunuh hewan ini sudah mengenal rasa manusiawi dengan menggorok/menyembelih tenggorokan lalu darahnya dikumpulkan dalam sebuah wadah. Selanjutnya,penari yang kerasukan diberi minum darah. Itu dimaksutkan agar Loa yang merasuki tubuh penari itu menjadi puas. Jasad hewan tadi biasanya kemudian dimasak dan dimakan. Hewan kurban dipercaya sebagai makanan suci yang telah diberkati oleh dewa-dewa dan roh leluhur mereka.

Wassalam..

0 komentar: